Jet tempur F-16 pertama telah mendarat di Ukraina, memperkuat kemampuan pertahanan negara tersebut di tengah invasi yang sedang berlangsung oleh Vladimir Putin. Pengiriman ini, yang dikonfirmasi oleh menteri luar negeri Lithuania dan seorang pejabat AS, menandai langkah penting dalam memperkuat kekuatan militer Ukraina.
Rincian Pengiriman dan Pelatihan
Pengiriman awal enam F-16 berasal dari Belanda. Para pilot Ukraina telah menerima pelatihan ekstensif di Inggris dan negara-negara lain untuk mengoperasikan pesawat canggih ini. Diproduksi oleh Lockheed Martin, F-16 telah lama menjadi incaran Ukraina karena daya hancurnya yang signifikan dan ketersediaannya secara global.
Kemampuan F-16
Jet tempur F-16, dilengkapi dengan meriam 20mm dan mampu membawa bom, roket, dan rudal, sangat meningkatkan kemampuan tempur udara Ukraina. Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, merayakan kedatangan mereka di Twitter dengan mengatakan, “F-16 di Ukraina. Hal yang sebelumnya tidak mungkin ternyata benar-benar bisa.”
Kontribusi Internasional
Seorang pejabat AS yang meminta anonim mengkonfirmasi selesainya pengiriman tersebut. Denmark berkomitmen untuk menyumbangkan total 19 jet, sementara Belanda berjanji 24 pesawat. Selain itu, Norwegia berencana menyumbangkan enam F-16. Negara-negara ini telah menjadi pemain kunci dalam membentuk koalisi internasional untuk memasok jet tempur ini ke Ukraina.
Reaksi Kremlin
Sebagai tanggapan, Kremlin mengumumkan bahwa pasukan Rusia siap menembak jatuh jet F-16 baru Ukraina, dengan klaim bahwa pesawat ini tidak akan menjadi “obat mujarab” untuk militer Kyiv. Meski demikian, pejabat Ukraina melihat F-16 sebagai peningkatan vital dari jet era Soviet mereka saat ini, yang telah mereka andalkan sejak invasi penuh Rusia pada Februari 2022.
Implikasi Strategis
Meskipun para ahli dan pejabat memperingatkan bahwa F-16 saja mungkin tidak secara tegas mengubah arah perang, mereka dapat secara signifikan memperlambat kemajuan Rusia di Ukraina timur. Analis pertahanan Inggris memprediksi bahwa pasukan Putin mungkin mencoba merebut lebih banyak wilayah di provinsi Donetsk di wilayah Donbas dalam waktu dekat. Namun, mereka juga menunjukkan bahwa pasukan Rusia mengalami korban yang berat dan kekurangan perwira.
Dukungan Militer Berkelanjutan
Ukraina terus mengalami kerugian militer yang signifikan saat mempertahankan wilayahnya. Inggris telah menjadi pendukung utama, menyediakan senjata anti-tank, tank Challenger II, rudal jarak jauh Storm Shadow, dan drone. Baru-baru ini, angkatan udara Ukraina melaporkan berhasil menembak jatuh semua 89 drone Shahed yang diluncurkan oleh Rusia dalam serangan malam, salah satu serangan drone terbesar tahun ini, tanpa kerusakan atau cedera yang dilaporkan.
Peningkatan Perang Drone
Konflik di Ukraina telah melihat peningkatan tajam dalam penggunaan drone. Beberapa drone Rusia yang menargetkan Ukraina bahkan menyimpang ke Rumania, anggota NATO. Ahli penerbangan Ukraina, Anatolii Khrapchynskyi, menjelaskan bahwa angkatan udara menggunakan pengacau elektronik untuk mengganggu GPS drone, memaksa mereka terbang lebih tinggi dan membuat mereka lebih mudah dijadikan target oleh pesawat Ukraina. Taktik ini kemungkinan akan digunakan dengan F-16 yang baru diterima.
Serangan Ukraina terhadap Target Rusia
Pasukan Ukraina terus menyerang target militer di dalam Rusia. Baru-baru ini, mereka menyerang gudang penyimpanan senjata dan peralatan militer di wilayah Kursk, Rusia, menurut Staf Umum Ukraina.