Dalam insiden terbaru di dekat jembatan yang menghubungkan Crimea yang diduduki Rusia dengan daratan Rusia, pautoritas melaporkan adanya ledakan yang menyebabkan kerusakan pada kapal tanker Rusia. Menurut pejabat yang ditunjuk oleh Rusia, ledakan tersebut dikaitkan dengan serangan drone Ukraina yang diduga dilakukan pada kapal tersebut. Operasi kapal tanker terhambat, sehingga menyebabkan pengerahan kapal derek dari layanan penyelamatan laut Rusia di Novorossiysk untuk memberikan bantuan.

Pusat penyelamatan membenarkan adanya kerusakan pada kapal tanker, namun mengindikasikan bahwa mesin kapal mengalami beberapa kerusakan, meskipun tidak parah. Opsi untuk menarik kapal tanker atau mengankornya sementara untuk penilaian lebih lanjut sedang dipertimbangkan.

Pada malam yang sama, ketegangan meningkat ketika serangan drone angkatan laut Ukraina dilaporkan mengenai kapal perang Rusia yang berada di pangkalan angkatan laut Rusia di Novorossiysk. Hal ini menjadi contoh pertama angkatan laut Ukraina yang menunjukkan kekuatannya dari jarak yang begitu jauh dari perairan negaranya.

Pejabat yang diangkat oleh Rusia di Crimea mempertahankan pendapat bahwa ledakan terbaru tidak terkait dengan jembatan, yang sebelumnya telah mengalami serangan serius selama invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Meskipun demikian, ketegangan di wilayah tersebut tetap tinggi.

Insiden tersebut menyebabkan penangguhan sementara lalu lintas di jembatan, yang merupakan ketiga kalinya dalam 24 jam terakhir. Namun, operasi normal kemudian kembali. Oleg Kryuchkov, seorang penasihat dari gubernur Crimea yang diangkat oleh Rusia, menekankan bahwa tidak ada serangan langsung pada jembatan atau ledakan yang terjadi dalam jarak dekat.

Kapal Tanker menjadi Target Serangan Drone

Laporan dari sumber berita Ukraina dan pejabat pro-Rusia di daerah yang diduduki di Ukraina menunjukkan bahwa drone Ukraina menargetkan kapal tanker yang beroperasi dengan bendera Rusia di Selat Kerch, yang diidentifikasi sebagai SIG. Gambar dan rekaman audio yang dibagikan oleh Vladimir Rogov, seorang pejabat yang diangkat oleh Rusia di wilayah tenggara Ukraina. Menampilkan kapal tersebut meminta bantuan derek setelah diduga diserang, dengan kerusakan yang terlihat pada perangkat dan peralatan di dalamnya.

Kapal yang menjadi target disebutkan telah memasok minyak bagi pasukan Rusia di Suriah. Penting untuk dicatat bahwa jembatan tersebut, yang selesai dibangun oleh Rusia pada tahun 2018 setelah aneksasi Crimea dari Ukraina. Telah menjadi target serangan yang signifikan di masa lalu, termasuk satu serangan bulan lalu.

Hingga saat ini, Ukraina belum secara resmi mengomentari insiden ini, dan tanggung jawab atas serangan hanya diindikasikan secara tidak langsung. Situasi tetap tegang karena kedua belah pihak terus memantau perkembangan di wilayah tersebut.